KERATON SURAKARTA
Istana Kasunanan Surakarta Hadiningrat, terletak di ujung timur jalan
utama yang membelah kota Solo, yaitu jalan Slamet Riyadi. Apabila kitamemasuki
kompleks kraton dari arah utara,
disebelah kiri dan kanangapura, akan tampak
satu pasang patung yang merupakan salah saru cirikhas, daerah ini disebut
Gladak. Dibelakang gapura tersebut akan tampak dua buah pohon beringin, dan
setelah melewati kedua pohon tersebut, akan tampak satu tanah lapang yang luas
dan ditengah lapangan tersebut jugaakan terlihat satu pasang pohon beringin.
Daerah tersebut disebut Alun-alun Lor.
Bila kita memasuki kompleks kraton dari arah utara, akan terlihat suatu
bangunan tua namun masih terawat dengan baik. Bangunan tersebut disebutd engan
Bangsal Sasana Sumewa. Bangsal tersebut biasanya digunakan untuk pasowanan (
tempat menghadap raja ).
Bangsal tersebut terdiri dari beberapa bagian yang amat penting seperti
:
Sitihinggil
Tempat penobatan raja, untuk mengumumkan perang, perdamaian dan sebagai
tempat upacara adat kraton yang bersifatsakral.
Balebang
Digunakan untuk penyimpanan pusaka kraton yang terkenal dengan nama Kyai
Surak.
Gandek Kiwa
Sebagai tempat yang digunakan untuk menyimpan seperangkat gamelan yang
dinamakan Kyai Setu.
Gandek Tengah dan Bangsal Witono
Digunakan untuk tempat duduk ampil pada waktu mengikuti upacara keraton.
Setelah dari bangsal Sasana Sumewa, bila kita lanjutkan perjalanan
kearah keraton akan dijumpai subuah pagar ( kori ) yang disebut kori Renteng,
yang berarti keruwetan harta benda, kori Margu yang berarti ragu-ragu, kori
Brojonolo yang berarti ketajaman hari dan kori Kamandoengan yang berartib
erhenti. Keberadaan kori-kori tersebut dimaksudkan agar para tamu
keratonsebelum memasuki wilayah keraton diharapkan dapat melepas keruwetan
dunia, ragu-ragu, lebih mengutamakan ketajaman hati dan dapat memasuki keratondengan
hati yang bersih.
Setelah memasuki beberapa kori, akan kita lihat satu pintu gerbang
lagiyang terbagi menjadi tiga bagian, yang pertama adalah pintu khusus tamu
kerajaan, pintu khusus keluarga kerajaan dan pintu khusus pengunjungkeraton.
Setelah itu kita akan melihat beberapa bangsal, seperti disebelah timur
dinamakan bangsal Marcokondo, yang digunakan sebagai bangsal pengadilan kantor,
dan tempat penobatan pegawai keraton. Bangsal disebelahbarat dinamakan bangsal
Morokoco, yang digunakan sebagai tempat penobatanpegawai sipil keraton.
Dari bangsal-bangsal tersebut kita bisa melihat sebuah bangunan
miripdengan menara yang disebut dengan Panggung Songgobuwono, panggung
tersebutberbentuk segi delapan, yang merupakan terpengaruh dari agama Budha.
Padapanggung tersebut juga terdapat lima ruangan, dimana itu merupakan pengaruh
dari agama Islam. Ruangan paling atas dari panggung tersebut sering digunakan
untuk pertemuan antara Paku Buwono VI dengan Pangeran Diponegoro.Menurut
kepercayaan, bangunan ini juga digunakan untuk pertemuan antara raja Surakarta
dengan Ratu Laut Selatan. Bangunan yang lain disebut Sri.
Manganti Ler, dimaksudkan sebagai tempat untuk menunggu untuk menghadap
raja. Bangunan sebelah timur keraton digunakan sebagai tempat menyimpan
benda-benda keraton yang sekarang juga sudah dibuka untuk umum.
Ada beberapa tempat yang berhubungan dengan keraton, meskipun secara
fisik terpisah dari keraton, diantaranya adalah Taman Sriwedari yang merupakan
taman yang biasa digunakan untuk istirahat raja. Tempat lainnya adalah:
Musium Radyapustaka yang juga merupakan musium keraton Surakarta, musium
ini juga terletak dilingkungan taman Sriwedari.
Ngunjuk ngarsa dhalem Gusti
Inggih kawula mung sadermi
Nglampahnya sak ilening gegesang
Olehing angon angguyang jagad
Taruhan Bola |
No comments:
Post a Comment